Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, alhamdulillah kita semua masih dalam keadaan sehat dan mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT, sahabat bioeduc, ternyata sistem peredaran pada hewan berbeda-beda loh, dari hewan avertebrata yang sederhana sampai kepada takson yang lebih tinggi yaitu vertebrata, mari kita simak sama-sama materinya, selamat membaca 😊
Sistem Peredaran Darah pada
Hewan
Bagi Protozoa dan sejumlah Metazoa tingkah rendah, seperti
Porifera, dan Planaria peredaran zat-zat di seluruh tubuhnya melalui proses
difusi, osmosis, dan transpor aktif. Sistem sirkulasi hanya berlangsung di
dalam sel atau antarsel saja, tidak ada sistem sirkulasi yang khusus. Sistem
sirkulasi pada Planaria bertindak juga sebagai sistem ekskresi yang
bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh dan mengumpulkan zatzat buangan yang
harus dikeluarkan dari tubuh.
Cacing tanah mempunyai sistem transportasi darah tertutup. Dinding
pembuluh darah sangat tipis, dan zat-zat dapat berdifusi dengan mudah antara
darah dengan cairan ekstra seluler. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
punggung, pembuluh darah perut, dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi
sebagai jantung. Darah di dalam pembuluh darah punggung mengalir dari belakang
menuju kepala. Dari pembuluh darah punggung darah mengalir menuju pembuluh
darah perut melalui lengkung aorta yang terletak di bagian depan. Dalam
pembuluh perut, darah mengalir dari depan menuju belakang.
Sistem sirkulasi pada
insekta, misalnya belalang hanya terdiri dari satu pembuluh yang memanjang dan
terletak membujur di atas saluran makanan. Bagian belakang dari pembuluh
terdiri dari beberapa gelembung disebut jantung pembuluh. Jantung pembuluh
paling belakang tertutup. Bagian depan dari pembuluh darah yang ujungnya
terbuka adalah aorta.
Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka, darah diedarkan
dari aorta ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Darah dari seluruh
tubuh masuk ke jantung melalui sistem
osteum dan tidak memiliki pembuluh balik. Lain halnya dengan hewan-hewan yang
mempunyai tingkatan lebih tinggi, peredaran di dalam tubuhnya terjadi dari satu
bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain sehingga tidak memadai lagi jika hanya
mengandalkan proses difusi. Hewan-hewan tersebut dilengkapi dengan sistem
peredaran darah yang dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka dan
sistem peredaran darah tertutup.
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Pada sistem ini, darah
bercampur dengan cairan yang terdapat pada ronggarongga tubuh maupun pada
ruang-ruang antarjaringan. Darah pada
sistem peredaran darah terbuka umumnya hampir tidak berwarna walaupun mengandung
pigmen pernapasan berupa hemoglobin, hemosianin, atau jenis lain yang terlarut
di dalamnya. Sel-sel darah bersifat amuboid
Hewan-hewan yang memiliki sistem peredaran darah terbuka antara
lain Arthropoda serta sebagian dari annelida, mollusca, dan echinodermata.
Aliran darah di dalam tubuh hewan tersebut ditimbulkan oleh desakan dari
jantung yang strukturnya masih sangat sederhana, misalnya pada mollusca hanya
terdiri dari satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel). Jantung pada
beberapa jenis Arthropoda tidak memiliki kamar-kamar sehingga dianggap sebagai
pelebaran pembuluh darah saja.
2. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem peredaran ini dijumpai pada chordata, cephalopoda,
holothuroidea, oligochaeta, dan hirudinae. Namun, pembahasan akan lebih
ditekankan pada vertebrata yang merupakan anggota dari chordata. Alat
peredarannya terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh-pembuluh darah.
Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah. Terdiri atas serambi
(ruang penampung darah yang masuk ke jantung) dan bilik (pemompa darah yang
menyebabkan aliran darah ke luar jantung). Kedua macam ruangan tersebut
dipisahkan oleh katup pencegah arus balik.
Bentuk dan susunan jantung pada hewan-hewan vertebrata ada beberapa
macam bergantung pada tingkatannya.
Sistem peredaran darah tertutup dapat dibedakan menjadi peredaran darah tunggal dan
peredaran darah ganda.
a. Peredaran Darah Tunggal
Peredaran darah tunggal, terdapat pada ikan. Darah dari bilik seluruhnya
dipompakan ke satu arah melalui konus arteriousus lalu ke aorta ventralis yang
menuju insang untuk melepaskan CO2 dan mengikat O2, selanjutnya darah
dialirkan ke seluruh bagian tubuh melalui arteri dan cabang-cabangnya yang
berhubungan dengan pembuluh-pembuluh kapiler. Kemudian, darah akan dikumpulkan
ke dalam vena cava menuju ke sinus venosus dan bermuara di serambi untuk
diteruskan ke dalam bilik. Jadi, darah hanya melewati jantung satu kali. Oleh
karena itulah, disebut peredaran darah tunggal.
b. Peredaran Darah Ganda
Peredaran darah ganda, yaitu sebagian darah dan bilik akan
melintasi sirkulasi paru-paru dan sebagian lagi melintasi sirkulasi sistemik.
Pada sirkulasi arteri pulmonalis, setelah terjadi pertukaran gas,
maka darah yang banyak mengandung oksigen ini akan kembali menuju jantung
melalui vena pulmonalis ke serambi kiri dan diteruskan ke bilik. Pada sirkulasi
sistemik, darah dan bilik dialirkan melalui aorta (nadi besar) yang kemudian
bercabang-cabang menjadi arteri ke seluruh bagian tubuh dan dilanjutkan dengan
pembuluh kapiler. Setelah terjadi pertukaran zat-zat antara darah di dalam
kapiler dengan cairan jaringan maka darah yang banyak mengandung CO2 ini
dikumpulkan ke pembuluh-pembuluh vena. Darah kemudian diteruskan ke dalam vena
cava yang berukuran lebih besar dan akhirnya bermuara pada serambi kanan
melalui sinus venosus untuk diteruskan ke dalam bilik.
3. Peredaran Darah pada Hewan Vertebrata
a. Peredaran Darah pada Amfibi
Seperti telah anda ketahui bahwa jantung pada amfibi memiliki satu
bilik dan dua serambi. Sebagian darah dari bilik melintasi sirkulasi paru-paru
seperti yang telah dijelaskan di atas, sebagian lagi darah dari bilik ini
melintasi sirkulasi sistemik mulai dari pangkal aorta yang disebut konus
arteriosus, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh. Darah akan kembali ke jantung
melalui vena cava posterior yang berfungsi mengumpulkan darah dari tubuh bagian
belakang dan alat-alat dalam. Vena cava anterior yang berfungsi mengumpulkan
darah dari bagian kepala dan anggota gerak depan.
Kedua vena tersebut bermuara ke serambi kanan setelah melalui sinus
venosus. Selanjutnya, darah yang kaya O2 dari serambi kiri dan bilik. Sistem
peredaran darah pada amfibi memiliki dua vena porta, yaitu vena porta renalis
yang terdapat antara tubuh bagian belakang dengan ginjal dan vena porta hepatika
yang menghubungkan antara lambung dan usus dengan hati
b. Peredaran Darah pada Reptil
Hewan-hewan reptil (kecuali buaya) memiliki sistem peredaran yang
mirip dengan amfibi, perbedaan yang penting adalah bahwa pada sirkulasi
sistemik terdapat dua busur aorta, yaitu busur aorta kiri langsung menuju
alat-alat pencernaan, ginjal, dan tubuh bagian belakang lainnya, sedangkan satu
lagi adalah busur aorta kanan yang bercabang dua, yaitu satu cabang ke bagian
kepala dan satu cabang lainnya bercabang ke busur aorta kiri.
Peredaran darah buaya agak berbeda dengan reptil lainnya karena
bilik kanan dan bilik kiri terpisah hampir sempurna sehingga darah yang kaya O2
tidak bercampur dengan darah yang mengandung CO2. Pada bilik kanan terdapat dua
pembuluh darah, sebagian darah yang kaya CO2 itu dialirkan melalui aorta yang
membelok ke kiri, yaitu busur aorta kiri menuju daerah perut, sedangkan darah
yang sebagian lagi dialirkan melalui arteri pulmonalis untuk melintasi
sirkulasi paru-paru.
Pada bilik kiri terdapat aorta yang membelok ke kanan, yaitu busur
aorta kanan yang mengalirkan darah yang kaya O2 ke kepala dan tubuh bagian
belakang, busur aorta kanan dan busur aorta kiri berhubungan melalui suatu
lubang yang disebut foramen
panizzae. Keberadaan foramen panizzae memungkinkan distribusi oksigen ke alat-alat pencernaan dan
pemeliharaan keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.
c. Peredaran Darah pada Aves dan Mamalia
Sistem peredaran darah pada burung terdiri dari jantung dan
pembuluh darah. Jantung burung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut
perikardium. Jantung burung terbagi dalam 4 bagian, yaitu atrium kanan, atrium
kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Di antara atrium dan ventrikel
dibatasi oleh sekat yang mempunyai klep. Sekat ini memisahkan atrium dan
ventrikel secara sempurna. Pada burung, busur aorta sebelah kiri sudah tidak
ada sistem portanya hanya terdiri dari sistem porta hepatikus. Peredaran darah
pada burung merupakan peredaran darah ganda, terdiri dari peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil.
Komentar
Posting Komentar